40 Contoh Slogan Bahasa Jawa Tentang Lingkungan, Pendidikan, Kesehatan dan Budaya – Orang Jawa dikenal sebagai manusia yang ulet dan mudah menyesuaikan dengan lingkungan sekitarnya.
Dalam menjalani hidup, orang Jawa memiliki slogan bahasa Jawa yang akan membuat mereka tetap merasa tenang meski di tengah ketidakpastian.
Slogan bahasa Jawa tersebut bisa juga disebut dengan pepeling, piweling, pititur, dan istilah Jawa lainnya.
Contoh Slogan Bahasa Jawa Tentang Pendidikan
Kalender Jawa 2024 dari Januari sampai Desember Lengkap dengan Pasaran
Slogan Bahasa Jawa Tentang Budaya
Kehidupan manusia jawa tidak bisa dipisahkan dengan budayanya yang masih dilestarikan hingga sekarang.
Selain dilestarikan dengan tindakan. Manusia Jawa memiliki sejumlah slogan agar budayanya terus dilestarikan generasi penerusnya.
Slogan Bahasa Jawa Tentang Kesehatan
Dalam menjaga dan mengingatkan kepada sesamanya tentang pentingnya kesehatan bagi kehidupan.
Mereka berani melakukan apa saja, dan berkorban apa saja agar penyakit yang dideritanya segera sembuh.
Contoh Slogan Bahasa Jawa Tentang Lingkungan
Slogan Bahasa Jawa Tentang Lingkungan
Banyak upaya yang dilakukan manusia Jawa dalam menjaga diri dari berbagai ancaman dalam kehidupannya.
Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan menjalankan perintah sesuai slogan bahasa Jawa bertema lingkungan untuk jalani hidup.
Slogan Bahasa Jawa Tentang Pendidikan
Orang Jawa terkenal dengan pembelajar yang tekun dan cerdas. Mereka dapat belajar mengenai apa saja, dari mana saja, dan kepada siapa saja.
Kemauan inilah yang dapat membuat orang Jawa dapat cepat beradaptasi dengan lingkungannya serta dapat meraih kesuksesan di manapun mereka berada.
Contoh Slogan Bahasa Jawa tentang Budaya
Pengertian Puisi Rakyat, Unsur Kebahasaan, Ciri-ciri, dan Cara Mengidentifikasi
Demikianlah beberapa contoh slogan bahasa Jawa dengan beragam tema. Dari slogan-slogan bahasa Jawa di atas, tentu ada satu atau dua yang bisa kamu jadikan pegangan hidup.
Semoga saja artikel ini bermanfaat dan dapat kamu jadikan sebagai referensi baru dalam hidupmu.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:
Kost Dekat UNPAD Jatinangor
Kost Dekat UNDIP Semarang
Kost Dekat Unnes Semarang
Kost Dekat ITB Bandung
Kost Dekat ITS Surabaya
Kost Dekat Unesa Surabaya
Kost Dekat UNAIR Surabaya
Kost Dekat UIN Jakarta
Raja Jawa menjadi perbincangan setelah disinggung oleh Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia. Di Jawa, memang ada beberapa kerajaan yang masih eksis meskipun tidak memiliki fungsi pemerintahan.
Seperti diketahui, Bahlil terpilih secara aklamasi dalam Musyawarah Nasional (Munas) XI Golkar. Munas itu digelar di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (21/8/2024). Bahlil menegaskan partainya harus menjadi partai pendukung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming di pemerintahan selanjutnya.
"Karena itu, pemerintahan Pak Prabowo-Gibran sebagai kelanjutan dari pada pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin. Jadi kita harus lebih paten lagi," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat membicarakan kepala pemerintahan itulah Bahlil melempar candaan soal 'Raja Jawa'. Dia mewanti-wanti para kader agar tak bermain-main dengan Raja Jawa itu.
"Soalnya, Raja Jawa ini, kalau kita main-main, celaka kita. Saya mau kasih tahu aja, jangan coba-coba main-main barang ini. Waduh, ini ngeri-ngeri sedap barang ini, saya kasih tahu," kata Bahlil.
Raja Jawa pun menjadi perbincangan. Lalu siapakah Raja Jawa yang dimaksud?
Bahlil berseloroh soal Raja Jawa ini memang dalam konteks berkelakar di hadapan para kader Golkar. Namun, jika merujuk pada sejarah Indonesia, Pulau Jawa memang pernah dipimpin oleh raja-raja.
Seperti ditulis Bernard HM Vlekke dalam buku 'Nusantara: Sejarah Indonesia', di tanah Pulau Jawa pernah berdiri beberapa kerajaan besar. Dari Kerajaan Mataram Kuno, Kerajaan Singasari, Kerajaan Majapahit, Kesultanan Demak, Kerajaan Mataram Islam, Kesultanan Cirebon, hingga Kesultanan Banten.
Adapun dari beberapa kerajaan tersebut, hingga hari ini ada yang masih eksis keberadaannya. Namun, yang masih eksis dan memiliki fungsi pemerintahan adalah Kesultanan Yogyakarta, yang merupakan bagian dari Kerajaan Islam Mataram.
Hal ini dijelaskan oleh salah satu Pangeran di Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Kanjeng Pangeran Haryo Adipati Panembahan Pakoenegoro atau Raden Mas Hartawan Candra Malik. Pria yang juga dikenal sebagai budayawan ini menjelaskan bahwa raja-raja Jawa masih eksis hari ini. Mereka berkumpul dalam sebuah majelis.
"Banyak. Beliau-beliau berkumpul dalam Majelis Agung Raja dan Sultan (MARS) Indonesia. Selain itu, ada sejumlah perkumpulan yang beranggotakan raja, sultan, keluarga, dan/atau kerabat kerajaan," katanya kepada detikcom, Kamis (22/8/2024).
Dia menyebut beberapa yang masih eksis seperti Kasultanan Yogyakarta, Kasunanan Surakarta Hadiningrat atau Keraton Solo, Puro Mangkunegaran, Keraton Cirebon, dan Kasultanan Banten. Kesultanan Yogyakarta satu-satunya yang memiliki hak istimewa mengelola pemerintahan. Sedangkan yang lain memiliki fungsi kebudayaan.
Lantas, siapa saja raja yang memimpin kerajaan ini?
-Kasultanan Yogyakarta dipimpin oleh Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X yang juga Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)-Keraton Solo dipimpin oleh Sampeyan Ndalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan (SISKS) Pakubuwono XIII-Puro Mangkunegaran dipimpin oleh Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara X atau Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo-Keraton Cirebon dipimpin Sultan Sepuh Aloeda II atau Raden Rahardjo-Kasultanan Banten dipimpin Sultan Banten Ratu Bagus Hendra Bambang Wisanggeni
Apa kata pakar soal istilah Raja Jawa ini? Baca halaman selanjutnya.
Munculnya Slogan-slogan Bahasa Jawa
Walau terkenal dengan kesuburannya, tetapi pulau Jawa menghadapai berbagai jenis bahaya, salah satunya bencana alam.
Banyaknya gunung berapi yang dapat meletus kapan saja membuat orang Jawa harus siap dengan bahaya yang dapat mengancam keselamatannya kapan saja.
Hal inilah yang kemudian membuat orang Jawa menciptakan sejumlah slogan agar menemukan keselamatan dan ketentraman tinggal di kawasan yang subur tapi penuh dengan ancaman.
Selain dari sisi lingkungan, di sisi aspek pendidikan masyarakat Jawa juga memiliki panutan slogan bahasa Jawa tersendiri, termasuk untuk aspek kesehatan dan budaya.
Berikut ini adalah beberapa slogan Bahasa Jawa Tentang Lingkungan, Pendidikan, Kesehatan dan, Budaya
Lirik Lagu Cublak-cublak Suweng Beserta Artinya Lengkap dengan Makna dan Penciptanya
Contoh Slogan Bahasa Jawa tentang Kesehatan
Contoh Undangan Bahasa Jawa Singkat dan Cara Membuatnya yang Benar